Di banyak negara, praktik perjudian memang telah dilegalkan oleh pemerintah. Di mana, perjudian telah dikelola dengan sangat baik sehingga dapat menopang pendapatan kas suatu negara.
Inilah kenapa industri perjudian secara global melonjak dari sisi pertumbuhan dalam beberapa tahun terakhir. Diprediksi angkanya sekitar 440 miliar USD atau Rp6.445 triliun.
Angka tersebut diprediksi bakal merangkak naik hingga 650 miliar USD atau Rp9.521 triliun pada 2027. Jika Anda seorang pejudi yang gemar berpetualangan, sudah pasti pernah mengunjungi destinasi wisata perjudian di suatu negara.
Di sana, Anda bisa keluar masuk kasino untuk menuntaskan hasrat bermain judi. Entah bertaruh untuk mencari peruntungan melalui mesin slot atau mengadu strategi dan skill bermain blackjack.
Jika sudah lelah dan perlu istirahat, Anda bisa menginap di sebuah hotel atau resort yang memang sudah terintegrasi dengan kasino di kawasan tersebut.
Disaat bersamaan ketika perut kosong, Anda pun tinggal pergi ke restaurant yang memang sudah disediakan satu kawasan.
Jika Bonanza88 perhatikan polanya, ternyata ini merupakan strategi yang diciptakan pihak pengelola kasino agar uang yang dihabiskan para pejudi tak lari ke luar.
Ini sangat menguntungkan pihak pengelola karena pendapatan meningkat. Di satu sisi, pajak yang dikeluarkan mereka akan masuk ke kantong pemerintah setempat.
Itulah kenapa, banyak negara akhirnya melegalkan praktik perjudian yang faktanya menjadi salah satu penopang pendapatan kas suatu negara.
Sekarang apakah Anda penasaran dengan negara mana saja yang memiliki omset besar dari pendapatan judi ? berikut rangkumannya di bawah ini.
- Makau, China
Di kawasan Asia, sepertinya Makau menjadi destinasi favorit bagi para pejudi yang ingin menikmati pengalaman mengunjungi rumah kasino kelas dunia.
Dimana, menjadi salah satu kasino terbesar di dunia yakni Sands Macau, yang dimiliki oleh perusahaan Las Vegas Sands.
Bagaimana soal bisnis perjudian di Macau ? Meski sempat mengalami kondisi penurunan pendapatan dalam dua tahun terakhir, namun nilainya masih sangat fantastis sahabat Bonanza88.
Di mana, pendapatan bisnis judi di negara China, Macau, turun menjadi 5% di Januari pada 2019. Kondisi tersebut menjadi penurunan pertama dalam 2 tahun terakhir.
Penurunan itu disebabkan adanya perlambatan ekonomi serta meningkatnya perang dagang antara Amerika Serikat dan China yang mengakibatkan selera perjudian menurun.
Diketahi, pajak perjudian di Macau telah menyumbang lebih dari 80% pendapatan pemerintah setempat. Menariknya, Macau sudah berhasil melewati pendapatan kota Las Vegas, Amerika dari sisi pendapatan judi di tahun 2006.
Pada tahun yang sama pula, industri perjudian di sana berhasil meraup sebesar 7 miliar Dollar atau setara 100 triliun ketimbang Las Vegas yang cuma mengantongi 6,5 miliar Dolar atau jika dirupiahkan sebesar Rp 93 triliun.
- Amerika Serikat
Beranjak ke luar kawasan Asia, kota dengan sebutan The Sin City yakni Las Vegas, Amerika Serikat menjadi destinasi impian para pejudi dari seluruh dunia.
Di sana banyak tempat kasino yang luas. Salah satunya MGM Grand Casino. Di sana, terdapat salah satu lantai permainan judi terbesar di Las Vegas yang luasnya 52.000 m2.
Lantai tersebut diisi sebanyak 139 meja permainan serta 2.500 mesin slot dengan kemungkinan pembayaran kemenangan tertinggi sampai dengan setengah juta dolar.
Lantas berapa pendapatan industri judi di negara ini ?
Dari berbagai sumber yang dihimpun Bonanza88, pendapatan dari sektor pasar taruhan legal di AS diprediksi sebesar US$3,1 milyar atau lebih dari Rp 43,4 triliun (kurs Rp14.000/US$).
Jumlah tersebut diperkirakan meningkat hingga US$10,4 miliar dalam periode lima tahun ke depan.
Mengutip sebuah laporan GamblingCompliance (GC), pendapatan dari industri judi olahraga di Amerika Serikat mencapai US$2,6 miliar – US$3,1 miliar di 2021 atau meningkat sebanyak 100% dari pendapatan di 2020 yang sebesar US$1,55 miliar.
Sebelumnya, GC sendiri memperkirakan pasar taruhan judi olahraga di Amerika dapat mencapai nominal US$3 miliar- US$5,2 miliar di 2023.
Ini dengan asumsi perhitungan sebanyak 25 dari 37 negara bagian di Amerika Serikat yang turut melegalkan praktik judi online.
Bahkan, legalisasi judi di sejumlah negara bagian Amerika juga diprediksi bakal menjadikan negara Paman Sam ini menjadi pasar judi olahraga terbesar di dunia menyalip Tiongkok.
- Singapura
Singapura tampaknya bakal menjadi ancaman bagi sejumlah negara lain yang sudah lebih dahulu melegalkan praktik perjudian.
Bagaimana tidak, negara yang baru melegalkan perjudian pada tahun 2005 silam langsung tancap gas membuka sebuah kawasan perjudian.
Perdana yaitu resort World milik Genting Singapura yang dibangun dengan menggelontorkan biaya sebesar 4,8 miliar dolar atau sebesar Rp69 triliun. Resort ini terletak di Pulau Sentosa.
Berdasarkan laporan dari Asosiasi Perjudian Amerika (American Gaming Association) perjudian di Negara Singa itu mencetak pendapatan sebesar US$6,4 miliar atau setara Rp 57,6 triliun pada tahun 2011.
Dimana nilai tersebut melampaui Las Vegas yang mencetak pendapatan tahun 2010 sebesar US$5,8 miliar atau jika dirupiahkan senilai Rp 52,2 triliun.
- Kanada
Sebagian besar warga negara Kanada rupanya sangat menyukai bermain judi online menggunakan beragam jenis bentuk perjudian.
Namun, pemerintah setempat melalui peraturannya tak melarang warganya untuk dapat berjudi di situs judi online yang berada di luar negeri.
Kondisi ini pun menunjukan betapa masih terdapat celah dalam sisi keamanan berkat kelonggaran peraturan tersebut yang bisa sewaktu-waktu merugikan warganya.
Penjudi terbesar sendiri berasal dari provinsi Saskatchewan. Diketahui, rata-rata pendapatan dari perjudian per orang mencapai angka US$841 atau Rp7,57 juta. Angka ini lebih tinggi dari nilai rata-rata nasional sebesar US$527 atau jika dirupiahkan sebesar Rp 4,74 juta.
Diketahui, jenis perjudian yang paling banyak diminati masyarakat Kanada yakni lotere, cratch, hingga Kartu Kemenangan (win card).